A. Crowd (Kerumunan)
Secara deskriptif Milgram (1977) melihat kerumunan (crowd) sebagai:
1. Sekelompok orang yang membentuk agregasi (kumpulan)
2. Jumlahnya semakin lama semakin meningkat,
3. Orang-orang ini mulai membuat suatu bentuk baru (seperti lingkaran),
4. Memiliki distribusi diri yang bergabung pada suatu saat dan
tempat tertentu dengan lingkaran (boundary) yang semakin jelas,
5. Titik pusatnya permeable dan saling mendekat.
Ada beberapa bentuk kerumunan (Crowd) yang ada dalam masyarakat:
1.Formal
Audiency, merupakan pendengar formal. Dalam formal audiency,
orang-orang mendengarkan informasi yang disampaikan orang lain secara benar
serta informasi tersebut memliki faedah yang banyak. Contohnya, seperti jamaah
mendengarkan khutbah Jumat. Khutbah Jumat tersebut termasuk ceramah yang
memiliki faedah yang amat besar. Maka dari itu, jamaah adalah pendengar formal
2. Spectator Causal Crowds, merupakan suatu kerumunan orang-orang atau penonton yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Dalam spectator causal crowds, orang-orang atau penonton beramai-ramai untuk saling menyaksikan apa yang dilihatnya. Baik itu peristiwa/kejadian yang sedang berlangsung, atau suatu pertunjukkan serta pertandingan yang layak untuk di tonton oleh banyak orang. Sehingga menyebabkan banyaknya kerumunan dari orang-orang tersebut dikarenakan adanya rasa penasaran atau rasa skeptis terhadap peristiwa yang ingin dilihatnya. Contohnya, seperti menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung di stadion.
3. Immoral Crowds, merupakan suatu kerumunan yang tidak adanya rasa moral atau tidak bermoral. Dalam immoral crowds, orang-orang yang sedang berkumpul dianggap tidak bermoral dikarenakan perbuatan yang dilakukan dapat merusak moral bangsa atau dianggap masyarakat sebagai suatu perbuatan yang tidak ada faedahnya sama sekali baik masa sekarang maupun masa mendatang. Contohnya, yaitu pesta miras. Pesta miras dianggap tidak bermoral karena hal itu tidak baik atau tidak mencerminkan rasa etis terhadap masyarakat atau bangsa. Dalam pesta miras, orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut mencerminkan rasa gaya hidup yang prestise, serta lama kelamaan dapat menimbulkan sifat hedonisme yang berlebihan atau bahkan lebih kacau lagi mungkin sifat sekularisme pun dapat terjadi
4. Panic Causal Crowds, merupakan suatu kerumunan orang-orang yang panik, dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Dalam panic causal crowds, orang-orang bersifat tegang dan amat panik untuk menyelamatkan dirinya dari musibah yang menimpanya. Contohnya, adalah saat terjadi tsunami banyak orang yang berkeliaran dan berlari-larian untuk menyelamatkan dirinya dari terjangan air tsunami tersebut. Serta, mencari tempat yang lebih aman untuk dirinya dalam waktu sementara. Dalam keadaan seperti itu, tidak hanya rasa panik yang timbul, rasa sedih pun dapat terjadi dikarenakan adanya bencana tsunami.
B. MOB :
Adalah kerumunanan (Crowds) yang emosional yang cenderung melakukan
kekerasan/penyimpangan (violence) dan tindakan destruktif. Umumnya mereka
melakukan tindakan melawan tatanan sosial yang ada secara langsung. Hal ini
muncul karena adanya rasa ketidakpuasan, ketidakadilan, frustrasi, adanya
perasaan dicederai oleh institusi yang telah mapan atau lebih tinggi. Bila mob
ini dalam skala besar, maka bentuknya menjadi kerusuhan massa. Mereka melakukan
pengrusakan fasilitas umum dan apapun yang dipandang menjadi sasaran
kemarahanannya.
Contohnya: Tawuran yang sering terjadi pada anak remaja sekolah
dan tawuran antar sesama desa. Penyebabnya terjadi karena kesalahpahaman
terhadap perilaku sosial yang terjadi dimasing-masing tempat. Dikarenakan ras atau sosial yang berbeda bisa menyebabkan peperangan itu terjadi. Akibatnya fasilitas
umum dapat dirusak dengan ini menimbulkan kerugian besar bagi warga setempat
dan pemerintah.
C. PANIC
Adalah bentuk perilaku kolektif yang tindakannya merupakan reaksi terhadap ancaman yang muncul di dalam kelompok tersebut. Biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian bencana (disaster). Tindakan reaksi massa ini cenderung terjadi pada awal suatu kejadian, dan hal ini tidak terjadi ketika mereka mulai tenang. Bentuk lebih parah dari kejadian panik ini adalah Histeria Massa. Pada histeria massa ini terjadi kecemasan yang berlebihan dalam masyarakat. misalnya munculnya isu tsunami, banjir.
Contohnya, adalah saat terjadi turbulence dalam pesawat banyak
orang yang panic untuk menyelamatkan dirinya dari guncangan yang terjadi pada
saat turbulance itu terjadi. Serta, mencari ketenangan agar lebih mengontrol
keaadaan didalam pesawat untuk dirinya dalam waktu sementara. Dalam keadaan
seperti itu, tidak hanya rasa panik yang timbul, rasa khawatir pun dapat
terjadi dikarenakan keadaan yang tidak stabil membuat para penumpang takut akan
terjadinya kecelakaan pada pesawat yang akan membahayakan nyawa penumpang.
D. RUMORS
Adalah suatu informasi yang tidak dapat dibuktikan, dan dikomunikasikan yang muncul dari satu orang kepada orang lain (isu sosial). Umumnya terjadi pada situasi dimana orang seringkali kekurangan informasi untuk membuat interpretasi yang lebih komprehensif. Media yang digunakan umumnya adalah telepon.
Contohnya; Saat
pesawat Boeing B737-200 yang dioperasikan Mandala, mengalami kecelakaan di kota
Medan. Ada rumor bahwa kargo pesawat dipenuhi buah durian bawaan seorang
pejabat daerah yang saat itu menjadi penumpang. Saking banyaknya buah durian
yaang diangkut sampai pesawat mengalami kelebihan beban (overload).
Hasil investigasi KNKT tidak ada menyebutkan hal tersebut. Namun di tempat
kejadian ditemukan banyak sekali durian baik yang masih utuh maupun yang sudah
hangus terbakar. Aromanya bercampur baur dengan bau avtur bahkan tidak hilang
sampai keesokan hari. Rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu memang
menggelitik. Dan pada ujungnya tersimpul tentang penanganan pesawat di darat
sebelum terbang. Yaitu bagaimana tentang prosedur penanganan pemasukan kargo di
pesawat.
E. OPINI PUBLIC
Adalah sekelompok orang yang memiliki pendapat beda mengenai sesuatu hal dalam masyarakat. Dalam opini publik ini antara kelompok masyarakat terjadi perbedaan pandangan / perspektif. Konflik bisa sangat potensial terjadi pada masyarakat yang kurang memahami akan masalah yang menjadi interes dalam masayarakat tersebut. Contoh adalah adanya perbedaan pendangan antar masyarakat tentang hukuman mati, pemilu, penetapan undang-undang tertentu, dan sebagainya. Bentuknya biasanya berupa informasi yang beda, namun dalam kenyataannya bisa menjadi stimulator konflik dalam masyarakat.
Contohnya: kasus delay berkepanjangan pesawat Lion Air, banyak penumpang
yang dirugikan dan banyak konflik yang terjadi. Penundaan penerbangan yang menyebabkan
kekecewaan pada para penumpang, sehingga terjadibeberapa kegagalan rencana yang
dialami para penumpang tersebut.Delay karena masalah operasional disebabkan
karena beberapa pesawat yang rusak. Lion Air memiliki 81 pesawat yang aktif
digunakan dari total 110 pesawat yang tersedia. Lion Air memiliki 6 pesawat
cadangan. Sebanyak 2 unit di Batam, 1 unit di Surabaya, 2 unit di Bandara
Soetta dan satu unit di Makassar. Tidak
adanya respon seorang PR Timbul kemarahan dari para calon penumpang Media
mengekspos PR masih belum muncul Media mencari sumber dari orang-orang yang
tidak berhak terjadi kesimpang-siuran Opini publik yang buruk, akhirnya
memberikan klaim keterlambatan tersebut. Namun, pemberiannya dinilai para
penumpang terlambat yang pada akhirnya menimbulkan amarah dari para
penumpang. Setelah meminta maaf, hal yang tidak kalah penting adalah pemberian
klarifikasi. Klarifikasi disini bertujuan menunjukkan alasan keterlambatan
sehingga publik dapat menerimannya. Penyampaian klarifikasi ini hendaknya
mengungkapkan alasan sejujur-jujurnya.
F. PROPAGANDA
Adalah informasi atau pandangan yang sengaja digunakan untuk menyampaikan atau membentuk opini publik. Biasanya diberikan oleh sekelompok orang, organisasi, atau masyarakat yang ingin tercapai tujuannya. Media komunikasi banyak digunakan untuk melalukan propaganda ini. Kadangkala juga berupa pertemuan kelompok (crowds). Penampilan dari public figure kadang kala menjadi senjata yang ampuh untuk melakukan propaganda ini.
Contohnya: pada artikel
wikipedia berbahasa Inggris mengenai penembakan MH17 pada tanggal 17 Juli 2014
adalah sebuah artikel propaganda memalukan oleh Pemerintah AS dan agen-agennya.
320 sumber catatan kakinya (saat ini) tidak mengikutsertakan bukti-bukti bahwa
pemerintah Ukraina telah menembak jatuh pesawat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar